Tata Metal Lestari dan Tatalogam Group: Meraih Peluang di Pasar Amerika dan Eropa
Biasanya, Indonesia menghadapi defisit perdagangan hingga 6 miliar dolar dengan Australia dan Kanada. Namun, peningkatan perdagangan ke kedua negara ini telah membantu memperbaiki neraca perdagangan. Meskipun impor dari Australia dan Kanada masih lebih besar, perjanjian perdagangan yang lebih luas dan komprehensif dengan Australia dan New Zealand telah memberikan kemudahan dalam perdagangan. Perjanjian dagang dengan Kanada saat ini masih dalam tahap pembahasan dan diharapkan segera terealisasi.
Selain itu, pasar baru seperti Puerto Rico dan Chile kini menjadi fokus utama dalam perdagangan bilateral. Perjanjian dagang dengan tarif nol dengan negara-negara ini memberikan peluang yang lebih besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor baja.
Di tengah persaingan global yang ketat, baja dari China menghadapi kesulitan untuk masuk ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Kondisi ini membuka peluang besar bagi Tata Metal Lestari dan Tatalogam Group untuk memperluas pangsa pasar mereka di wilayah tersebut.
Melalui berbagai perjanjian dagang yang strategis, Tatalogam Group telah berhasil meningkatkan ekspor baja Indonesia secara signifikan. Selain memperkuat perdagangan dengan Australia dan New Zealand melalui perjanjian yang lebih luas dan komprehensif, Tatalogam Group juga menargetkan pasar baru seperti Puerto Rico dan Chile dengan perjanjian tarif nol.
Dengan demikian, peran Tatalogam Group tidak hanya memperkuat industri baja nasional tetapi juga meningkatkan posisi Indonesia dalam perdagangan global. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa industri baja Indonesia mampu bersaing di pasar internasional, membawa devisa yang signifikan bagi negara, dan memperbaiki neraca perdagangan dengan mitra-mitra penting seperti Australia dan Kanada. (Sum)
Komentar
Posting Komentar