Talk Show ‘Harta, Tahta, Wanita’ Bersama Ina Rachman, Mengupas Peran Perempuan dalam Budaya Batak

Jakarta - Wedding Batak Exhibition 2024 diselenggarakan di SMESCO Convention Hall Jakarta pada 7-8 September 2024 menjadi wadah perayaan kekayaan budaya Batak dengan mengusung tema “Batak untuk Indonesia”. Pameran ini tidak hanya menyasar masyarakat Batak, namun juga terbuka untuk berbagai suku dan budaya di Indonesia. Salah satu sesi menarik adalah talk show yang bertajuk “Harta, Tahta, Wanita” bersama Ina Rachman, S.H., M.Hum.

Pada acara tersebut, Ina Rachman, seorang praktisi hukum dan tokoh yang berpengalaman, berbicara tentang berbagai aspek budaya Batak, terutama dalam konteks adat istiadat terkait posisi perempuan di dalam masyarakat Batak. Menurut Ina, budaya Batak memang memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam hal dominasi laki-laki. “Saya orang Sunda, tetapi saat diminta membawakan materi tentang budaya Batak, saya bertanya langsung kepada teman-teman dari suku Batak untuk memastikan apa yang saya sampaikan sesuai dengan kenyataan,” ujarnya membuka sesi tersebut di Smesco Jakarta pada, 7 September 2024.

Salah satu poin yang dibahas oleh Ina adalah tentang kedudukan perempuan dalam pewarisan harta dalam budaya Batak. Ia menjelaskan, “Secara adat Batak, memang lelaki lebih dominan dan perempuan seringkali tidak mendapatkan hak waris. Namun, secara hukum Indonesia, perempuan tetap mendapatkan hak pewaris, terutama dalam keluarga muslim yang mengikuti ketentuan hukum Islam.” Menurutnya, dalam budaya Batak, ketika seorang perempuan mendapatkan harta, hal tersebut bukan karena hak waris, tetapi lebih karena kasih sayang orang tuanya.

Ina juga menekankan bahwa setiap budaya memiliki aturan dan kebiasaan yang berbeda-beda terkait pewarisan. Hal ini, menurutnya, harus dihormati selama tidak melanggar hukum yang berlaku. “Yang datang di pameran ini bukan hanya orang Batak, tapi juga banyak dari suku lain. Semua tertarik untuk melihat bagaimana budaya Batak dihidupkan dalam acara ini,” tambahnya.

Selain membahas harta, Ina juga menyinggung tentang “tahta” atau posisi perempuan dalam karier. Ia membagikan pandangannya mengenai bagaimana karier perempuan Batak bisa berkembang. “Secara umum, perempuan Indonesia, termasuk Batak, sering memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga setelah menikah, tapi itu bukanlah suatu keharusan. Budaya Batak sendiri tidak menutup kemungkinan bagi perempuan untuk berkarier. Bahkan, dalam keluarga saya, suami saya sangat mendukung saya bekerja. Ia percaya bahwa jika seorang perempuan cerdas dan bekerja, hal itu akan mengangkat derajat keluarga,” katanya.

Namun, Ina juga menegaskan bahwa keputusan seorang perempuan untuk bekerja atau tidak, pada akhirnya bergantung pada dukungan keluarga dan pilihan pribadinya. Dalam budaya Batak, meski terdapat dominasi laki-laki dalam beberapa aspek, bukan berarti perempuan tidak bisa berperan aktif dalam dunia kerja atau karier.

Dalam diskusi tersebut, Ina juga menyinggung bagaimana perempuan yang berkarier sering dianggap membawa kehormatan bagi keluarganya. Hal ini, menurutnya, sesuai dengan pandangan suaminya yang percaya bahwa perempuan yang berpendidikan dan berkarier memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Talk show ini menjadi salah satu sesi yang sangat menarik di pameran Wedding Batak Exhibition 2024 karena tidak hanya membahas aspek budaya pernikahan Batak, tetapi juga membuka diskusi mengenai peran perempuan dalam masyarakat Batak dan Indonesia secara umum. Pembahasan seputar “Harta, Tahta, Wanita” mencerminkan bagaimana budaya dan hukum berinteraksi dalam kehidupan masyarakat modern.

Secara keseluruhan, acara Wedding Batak Exhibition 2024 tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya pernikahan Batak, tetapi juga sebagai ruang dialog untuk membahas berbagai isu sosial dan budaya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh seperti Ina Rachman dan Martha Simanjuntak, pameran ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang keunikan serta nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Batak, dan bagaimana budaya tersebut dapat diapresiasi oleh seluruh masyarakat Indonesia.

(Sumiyati)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinotif Bimbel Spesialis Matematika, Fisika dan Kimia

Homeschooling dibidang Matematika, Fisika dan Kimia dengan Sinotif Lebih Mudah Untuk Mengontrol Pembelajaran Anak